Senin, 11 Oktober 2021

Teori Trait and Factor Dalam Mengatasi Masalah Karir Siswa SMK Selama Pandemi Covid-19


Pandemi COVID-19 menghantam berbagai sektor di Indonesia. Tak hanya sektor ekonomi yang mulai kewalahan, sektor pariwisata, sektor transportasi, dan sektor manufaktur pun kebakaran jenggot menghadapi pandemi ini. Sektor pendidikan juga mengalami perubahan besar. Kini, sektor pendidikan di Indonesia memiliki wajah dan sistem baru yang sekaligus menimbulkan pro dan kontra di masyarakat.


Mengacu pada Surat Edaran Kemendikbud Nomor 40 Tahun 2020 Tentang “Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan dalam Masa Darurat Penyebaran Corona Virus Disease (COVID-19)”, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Makarim, mengambil sejumlah kebijakan untuk menghadapi pandemi. Kebijakan tersebut di antaranya adalah penghapusan Ujian Nasional; perubahan sistem Ujian Sekolah; perubahan regulasi Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB); dan penetapan belajar dari rumah (pembelajaran daring).  Dari beberapa kebijakan tersebut, penetapan pembelajaran daring adalah kebijakan yang paling menuai pro dan kontra di masyarakat.

Berdasarkan hasil survey dalam artikel yang saya temukan, pada mulanya kebijakan ini dirasa tepat di masa awal pandemi. Wali murid dan pegiat pendidikan menilai bahwa ini adalah cara terbaik untuk melindungi para siswa dari paparan COVID-19. Namun, kegelisahan mulai timbul selaras dengan diperpanjangnya waktu pembelajaran daring. Kegelisahan pertama digadangi oleh wali murid yang merasa kerepotan dengan tugas-tugas dari pengajar. Khususnya, untuk siswa TK dan SD, yang mana peran wali murid sangat dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas daring. Pembelajaran dirasa tidak efektif karena siswa menganggap “rumah” adalah tempat untuk bermain dan bersantai. Wali murid yang tidak mawas teknologi juga agaknya turut pening dengan pembelajaran daring yang serba digital.

Kegelisahan kedua datang dari pengajar yang merasa pembelajaran daring tidak cukup efektif. Beberapa materi ajar (seperti materi matematika, kesenian, dan olahraga) tidak dapat tersampaikan dengan baik. Pengajar juga belum memiliki pengalaman dan bekal cukup dengan sistem pembelajaran daring sehingga cara dan media mengajar masih cenderung repetitif dan kurang inovatif. Biaya internet yang membengkak juga digelisahkan, terlebih subsidi internet dari pihak sekolah nihil. Tak lupa para siswa, khususnya mahasiswa, juga mengeluhkan sistem pembelajaran daring. Banyak mahasiswa yang harus menunda penelitian mereka karena tidak bisa mengambil data di lapangan. Konsultasi tugas akhir pun terhambat. Akibatnya, target lulus terancam tertunda.

Nah, pada kali ini kita akan membahas mengenai Teori Trait and Factor Dalam Mengatasi Masalah Karir Siswa SMK Selama Pandemi Covid-19. Sebelum itu kita harus mengetahui apa sih teori trait and factor itu? Dan apa keterkaitannya dengan Permasalahan Karir Siswa SMK Selama Pandemi Covid-19?, dan yang paling penting Bagaimana Solusi yang bisa didapatkan dengan adanya teori trait and factor ini dengan masalah karir siswa SMK Selama Pandemi

Tunggu apa lagi, yuk kita bahas sampai tuntas !!!

1.      Apa Sih Trait and Factor itu?



a)      Definisi

Teori Trait and Factor adalah pandangan yang mengatakan bahwa kepribadian seseorang dapat dilkukiskan dengan mengidentiikasi jumlah ciri, sejauh tampak dari hasil testing psikologis yang mengukur masing-masing dimensi kepribadian itu. Teori Trait and factor memberikan asumsi bahwa kecocokan antara trait dengan factor akan melahirkan kesuksesan dalam suatu karir yang dilalui oleh seseorang dan begitu sebaliknya kegagalan dalam mencocokkan Trait dengan factor akan menimbulkan kegagalan dalam sebuah pekerjaan.

Menurut Hadiarni Irman, (2009:89-90), Teori Trait-Factor adalah pandangan yang mengatakan bahwa kepribadian seseorang dapat dilukiskan dengan mengidentifikasikan sejumlah ciri, sejauh tampak dari hasil testing psikologis yang mengukur masing-masing dimensi kepribadian itu. Konseling trait-factor berpegang pada pandangan yang sama dan menggunakan alat tes psikologis untuk menganalisis atau mendiagnosis seseorang mengenai ciri-ciri atau dimensi/aspek kepribadian tertentu yang diketahui mempunyai relevansi terhadap keberhasilan atau kegagalan seseorang dalam memangku jabatan dan mengikuti suatu program studi

b)      Tujuan

Trait-factor counseling bertujuan mengajak individu untuk berfikir mengenai dirinya serta mampu mengembangkan cara-cara yang dilakukan agar dapat keluar dari masalah yang dihadapinya.

Trait factor dimaksudkan agar individu mengalami :

Ø  Klarifikasi Diri

Ø  Pemahaman Diri

Ø  Penerimaan Diri

Ø  Pengarahan Diri

Ø  Aktualisasi Diri.

c)      Keunggulan

Adapun Keunggulan/Kelebihan Teori Trait and Factor ini ialah

Ø  Pemusatan pada klien dan bukan pada konselor

Ø  Identifikasi dan hubungan konseli sebagai wahana utama dalam mengubah kepribadian

Ø  Lebih menekankan pada sikap konselor daripada teknik

Ø  Memberikan kemungkinan untuk melakukan penelitian dan penemuan kuanitatif

Ø  Penekanan emosi, perasaan dan afektif dalam konseling

d)      Kelemahan

Setiap kelebihan pasti memiliki kelemahan, adapun Kelemahan Teori Trait and Factor ini ialah

Ø  Konseling terpusat pada pribadi dan dianggap sederhana

Ø  Terlalu menekankan aspek afektif emosional, perasaan sebagai penentu perilaku tetapi melupakan faktor intelektual, kognitif dan rasional

Ø  Penggunaan informasi untuk membantu klien tidak sesuai dengan teori

Ø  Tujuan untuk sikap klien yaitu memaksimalkan diri dirasa terlalu luas dan umum sehingga sulit menilai individu

Dari berbagai keunggulan dalam kelemahan yang dimiliki oleh teori trait and factor, sebagai konselor disekolah maupun diluar sekolah, tentu memiliki sikap dalam penerapan konseling dilapangan, diantara sikap seorang konselor dalam bekerja semestinya melihat dan memahami situasi dan kondisi yang ada, artinya satu teori untuk satu persoalan mungkin cocok dan amat tepat sekali, akan tetapi untuk persoalan yang lain mungkin tidak pas.

2.      Keterkaitan Teori Trait and Factor ini Dengan Permasalahan Karir Siswa SMK Selama Pandemi Covid-19


Setelah memahami terkait apa sih Teori Trait and Factor itu, maka selanjutnya kita bahas keterkaitannya dengan Permasalahan Karir Siswa SMK Selama Pandemi Covid-19 ini. Adapun beberapa hal yang harus kita pahami yaitu

a)     Apa itu Bimbingan Karir

Dalam bidang pendidikan, bimbingan karier merupakan salah satu jenis layanan dari program bimbingan dan konseling. Secara kelembagaan, bimbingan dan konseling itu adalah bagian dari keseluruhan program pendidikan di sekolah, yang ditujukan untuk membantu atau memfasilitasi peserta didik (siswa) agar mencapai perkembangan diri yang optimal. Di sekolah, siswa dituntut untuk menguasai berbagai kemampuan atau kompetensi, baik yang berhubungan dengan mata pelajaran, maupun yang berhubungan dengan pengembangan diri pribadi, sosial, dan karier kehidupannya. Agar siswa dapat mencapai perkembangan yang optimal, diperlukan layanan yang optimal pula dari setiap unsur pendidikan di sekolah. Adapun unsur-unsur pendidikan di sekolah itu meliputi manajemen dan kepemimpinan, pembelajaran, dan unsur pembinaan kesiswaan (dalam hal ini bimbingan dan konseling).

Dengan kata lain, untuk pencapaian kompetensi siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang optimal diperlukan kerja sama yang baik dan optimal pula antara manajemen kepemimpinan, guru mata pelajaran, dan konselor yang membidangi bimbingan dan konseling, yang semua itu termasuk ke dalam unsur pendidikan di sekolah.

b)     Apa Sih Tujuan Bimbingan Karir itu

Tujuan akhir bimbingan dan konseling di sekolah secara umum sama dengan fungsi dan tujuan pendidikan nasional; sebagaimana tercantum dalam Undang-undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Bab II, Pasal 3, yang berbunyi sebagai berikut.

Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”.

Adapun secara khusus, tujuan bimbingan karier di SMK adalah untuk membantu atau memfasilitasi perkembangan individu (siswa) agar memiliki kemampuan-kemampuan sebagai berikut:

Ø  Memahami dan menilai dirinya, terutama potensi dasar (bakat, minat, sikap, kecakapan, dan cita-cita) yang terkait dengan dunia kerja yang akan dimasukinya kelak.

Ø  Menyadari dan memahami nilai-nilai yang ada pada diri dan masyarakatnya, sehingga menumbuhkan sikap positif terhadap dunia kerja.

Ø  Mengetahui lingkungan pekerjaan yang berhubungan dengan potensi dirinya serta memahami jenis-jenis pendidikan dan/atau pelatihan yang diperlukan untuk mengembangkan karier dalam bidang pekerjaan tertentu

Ø  Menemukan dan dapat mengatasi hambatan-hambatan yang disebabkan oleh faktor diri dan lingkungannya

Ø  Merencanakan masa depan, yaitu merancang kehidupan secara rasional untuk memperoleh peran-peran yang sesuai dengan minat, kemampuan, dan kondisi kehidupan sosial-ekonomi.

Ø  Membentuk pola-pola karier, yaitu kecenderungan arah karier. Misalnya, apabila seorang siswa bercita-cita menjadi pemandu wisata, dia senantiasa harus mengarahkan dirinya kepada kegiatan-kegiatan yang relevan dengan karier kepariwisataan.

c)      Permasalahan Karir Siswa SMK

Adapun beberapa permasalahan umum Karir Siswa SMK Selama Pandemi ialah

Ø  Siswa kurang memahami cara memilih program studi yang cocok dengan kemampuan dan minat

Ø  Siswa tidak memiliki informasi tentang dunia kerja yang cukup.

Ø  Siswa belum memiliki pilihan perguruan tinggi atau lanjutan pendidikan tertentu, bila setelah tamat tidak masuk dunia kerja

Ø  Dengan perkembangan globalisasi semakin banyak dunia kerja yang mewajibkan tenaga kerja yang paham akan teknologi

Ø  Dibatasinya jumlah tenaga kerja demi mematuhi protocol kesehatan yang ada

Ø  Bingung menentukan mau kuliah atau kerja

Ø  Bingung menentukan jurusan untuk kuliah

Ø  Siswa belum memiliki gambaran tentang karakteristik, persyaratan, kemampuan, dan keterampilan yang dibutuhkan dalam pekerjaan, serta prospek pekerjaan untuk masa depan kariernya

d)     Keterkaitan Teori Trait and Factor dengan Permasalahan

Nah, Keterkaitan Teori Trait and Factor dengan Permasalahan Karir Siswa SMK Selama Pademi ialah teori trait atau teori sifat ini sangat berkaitan dengan kepribadian siswa yang mana teori ini ialah pandangan yang mengatakan bahwa kepribadian seseorang dapat dilukiskan dengan mengidentifikasikan sejumlah ciri, sejauh tampak dari hasil testing psikologis yang mengukur masing-masing dimensi kepribadian itu.


Namun, dikarenakan pandemic covid-19 ini penerapan teori trait and factor ini menjadi kurang maksimal, yang mana seperti kita ketahui bahwasannya pandemi yang pada tahun 2019 akhir, suatu virus menyebar di dunia yang berawal dari China, tepatnya di kota Wuhan.virus ini diberi nama dengan virus corona (COVID-19). Di Indonesia, kasus Covid-19 terungkap usai ada laporan warga negara Jepang yang dinyatakan positif. Masalahnya, warga negara Jepang ini baru saja berkunjung ke Indonesia. Orang yang terkena Covid-19 berhubungan dengan 2 orang, ibu yang berumur 64 tahun dan putrinya 31 tahun. Penyebaran Covid-19 di dunia masih terus bertambah dari hari ke harinya.

Yang mana wabah ini memunculkan kegelisahan dari pengajar yang merasa pembelajaran daring tidak cukup efektif. Beberapa materi ajar (seperti materi matematika, kesenian, dan olahraga) tidak dapat tersampaikan dengan baik. Pengajar juga belum memiliki pengalaman dan bekal cukup dengan sistem pembelajaran daring sehingga cara dan media mengajar masih cenderung repetitif dan kurang inovatif. Biaya internet yang membengkak juga digelisahkan, terlebih subsidi internet dari pihak sekolah nihil. Tak lupa para siswa, khususnya mahasiswa, juga mengeluhkan sistem pembelajaran daring. Banyak mahasiswa yang harus menunda penelitian mereka karena tidak bisa mengambil data di lapangan. Konsultasi tugas akhir pun terhambat. Akibatnya, target lulus terancam tertunda.

Sehingga kurangnya keefektifan dalam belajar dan mengajar serta terkhususnya dengan penerapan teori trait and factor ini termasuk kedalam permasalahan siswa SMK yang terjadi selama Pandemi ini.

3.      Solusi Mengatasi Permasalahan


Adapun beberapa solusi yang bisa diberikan untuk mengatasi permasalahan sesuai Teori Trait and Factor ialah Melalui teori trait and factor, seperti yang telah dijelaskan di atas bahwa teori ini dapat menyesuaikan antara intelektual, bakat dan potensi diri siswa. Dari kasus siswa tersebut, Guru BK dapat membantu siswa dengan menggunakan teori ini. Namun, jika dilihat dari kelebihan teori ini yaitu pemusatan pada klien/siswa, teori ini kurang akurat dilakukan pada masa pandemic saat ini. Namun, banyak cara untuk melakukan layanan karir ini, Guru BK dapat melakukannya untuk tahap awal pelayanan Guru BK dengan kunjungan rumah siswa yang tetap harus mematuhi protocol kesehatan, kemudian Guru BK menjelaskan mengenai pelayanan yang akan diberikan serta mulai melakukan tes tahap awal.


Nah, jika disesuaikan dengan situasi pandemic ini kita sebagai calon konselor bisa memberikan layanan informasi yang sesuai dengan teori trait and factor ini dengan menggunakan aplikasi virtual seperti Zoom Meeting, Google Meet dan sebagainya. Guna agar dapat membantu para peserta didik dalam mengatasi permasalahan karirnya.

Solusi yang lain semisal peserta didik terkendala dengan perangkat virtual kita bisa memberikan layanan secara tatap muka disekolah dengan catatan dibatasi jumlah orangnya dan mematuhi protocol kesehatan yang ada, kita bisa memberikan layanan informasi tersebut.

 

Demikianlah pembahasan kali ini, Saya mengucapkan ribuan terimakasib kepada pembaca yang telah menyempatkan mencari informasi ini. Semoga dengan memberikan informasi ini kita dapat membantu para peserta didik yang ada disekitar kita dan menjadi bekal bagi para mahasiswa yang ingin menjadi tenaga pendidik atau konselor kelak.

 

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Teori Trait and Factor Dalam Mengatasi Masalah Karir Siswa SMK Selama Pandemi Covid-19

Pandemi COVID-19 menghantam berbagai sektor di Indonesia. Tak hanya sektor ekonomi yang mulai kewalahan, sektor pariwisata, sektor transport...